Mahasiswa FSRD ISI Yogyakarta Raih Prestasi Internasional di ASEAN Workshop 2025 – Faculty of Decorative Arts, Silpakorn University, Thailand

Mahasiswa FSRD ISI Yogyakarta Raih Prestasi Internasional di ASEAN Workshop 2025 – Faculty of Decorative Arts, Silpakorn University, Thailand

Thailand, 16 September 2025 – Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta turut berpartisipasi dalam kolaborasi internasional, yakni “ASEAN Workshop 2025: Spiritual Still Alive at Wang Tha Phra”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Faculty of Decorative Arts, Silpakorn University, Thailand yang merupakan wujud nyata sinergi antara seni, budaya, dan teknologi dalam merayakan kekayaan spiritual Asia Tenggara.

Fakultas Seni Rupa dan Desain juga menjadi bagian dari kolaborasi dalam kegiatan workshop ini. Para peserta workshop terdiri dari mahasiswa dan dosen dari berbagai universitas antara lain Universitas Silpakorn, (Thailand), Communication University of China, Universitas Kristen Maranatha (Indonesia), dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta (Indonesia). Kolaborasi ini sudah berlangsung selama lebih dari dua bulan mulai dari riset hingga proses perancangan karya. Proses dimulai pada Juli 2025, dengan para mentor memberikan materi tentang nilai-nilai spiritual dalam desain di masing-masing negara. Pada Agustus 2025, para peserta mulai mendesain konsep mereka, yang kemudian direalisasikan menjadi karya video mapping dan desain lighting.

Hasil akhir dari kolaborasi ini dipamerkan pada 15 September 2025, bertepatan dengan perayaan Silpa Bhirasri Day, hari penghormatan kepada pendiri Universitas Silpakorn. Pameran ini menjadi simbol kebanggaan atas pencapaian 70 tahun Fakultas Seni Dekoratif dan posisi Wang Tha Phra sebagai pusat seni, desain, serta pariwisata di Pulau Rattanakosin. Presentasi setiap kelompok dan penutupan acara yang dilakukan pada 16 September 2025.

Dalam kesempatan ini, dua mahasiswa dari FSRD ISI Yogyakarta yang berpartisipasi adalah Khansa Azizah  dari Program Studi Desain Komunikasi Visual dan Mutia Rizka Rayhani dari Program Studi Desain Interior. Khansa Azizah tergabung dalam tim video mapping dan timnya berhasil meraih dua penghargaan: Best of Spiritual Still Alive at Wang Tha Phra dan Best of Visual Innovation. Selain itu, Mutia Rizka Rayhani yang tergabung dalam tim desain lighting berhasil meraih penghargaan Best of Cultural Expression.

Keberhasilan Khansa dan Mutia Rizka tidak lepas dari bimbingan para mentor dari berbagai negara, salah satunya dosen FSRD ISI Yogyakarta, Mutia Nurdina, S.T., M.Sc. Kontribusi dari mentor ini adalah memastikan bahwa setiap aspek desain dan teknologi diintegrasikan secara harmonis, menciptakan karya yang tidak hanya inovatif, tetapi juga relevan dengan konteks budaya masa kini. Pencapaian ini membuktikan bahwa kreativitas mahasiswa ISI Yogyakarta dengan dukungan dosen yang kompeten mampu bersaing di kancah internasional. Karya mereka tidak hanya memukau, tetapi juga menginspirasi melalui integrasi budaya, teknologi, dan spiritualitas.

Acara ini didukung oleh sponsor utama, Tyvek dan SCG, yang turut berperan dalam mewujudkan visi besar kegiatan. Melalui berbagai dukungan yang ada, workshop ini diharapkan dapat menjadi media kerja sama kolaboratif bagi mahasiswa dan dosen, memperkuat kemitraan lintas negara dengan menghormati keberagaman budaya, serta mengembangkan potensi mahasiswa untuk menjadi warga global yang memahami warisan budaya mereka sambil tetap relevan dengan perubahan global. Keberhasilan Khansa dan Mutia tidak hanya membawa nama baik FSRD ISI Yogyakarta, tetapi juga menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berkolaborasi di tingkat internasional.

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDID