Dari Layar ke Kayu: Pelatihan Tahap Pertama Avta Mandiri Hasilkan Karya Grafir Pertama

Dari Layar ke Kayu: Pelatihan Tahap Pertama Avta Mandiri Hasilkan Karya Grafir Pertama

Sleman, 15 November 2025 – Aroma serbuk kayu bercampur semangat memenuhi ruangan Sanggar Kreatif Avta Mandiri di Prambanan, Kab. Sleman. Mesin grafir digital berdengung lembut, memahat pola yang sebelumnya hanya berupa garis di layar komputer. Hari itu, komunitas disabilitas Avta Mandiri resmi memulai Pelatihan Grafir Kayu Digital Tahap I, dipandu langsung oleh Tim Dosen dan Mahasiswa ISI Yogyakarta.

Tim yang terdiri dari Nandang Septian, Silvya Bintang Ayu Candradewi, Amar Leina Chindany, dan Amanda Amalia Faustine Gittawati, bersama mahasiswa Raheesh Hafid Mahardika, Aditya Alwin Alwaysa, dan Ayunda Regina A., membantu peserta mengubah hasil desain mereka menjadi karya nyata menggunakan mesin grafir kayu digital.

“Momen ini luar biasa. Kami menyaksikan bagaimana peserta yang awalnya ragu kini tersenyum bangga melihat hasil karyanya terukir di kayu,” tutur Amar Leina Chindany dari Prodi Desain Komunikasi Visual.

Nandang Septian, ketua tim, menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis.

“Kami ingin membangun kesadaran bahwa desain adalah proses berpikir, dan teknologi hanyalah alat untuk mewujudkannya,” ujarnya.

Di sisi lain, Hariyanto, salah satu anggota Avta Mandiri, tampak antusias mengamati hasil karyanya sendiri.

“Dulu saya hanya tahu membuat bentuk kayu dengan gergaji. Sekarang, saya bisa melihat nama saya tergrafir rapi di permukaannya. Rasanya bangga sekali,” katanya sambil tersenyum.

Mahasiswa pendamping, Raheesh, juga berbagi kesannya. “Pendampingan ini membuka mata kami. Di balik keterbatasan fisik mereka, ada semangat belajar yang luar biasa. Kami belajar bahwa kreativitas tidak mengenal batas,” ujarnya.

Bagi Avta Mandiri, hari itu bukan sekadar pelatihan, melainkan simbol perubahan. Dari sketsa sederhana kini lahir karya grafir yang bernilai ekonomi dan emosional. ISI Yogyakarta berkomitmen melanjutkan pendampingan hingga seluruh peserta benar-benar mandiri mengelola alat dan memproduksi karya grafir yang unik serta berkarakter.

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDID