Dari Prambanan, Semangat Baru Penyandang Disabilitas Menyala Lewat Seni Grafir Kayu

Dari Prambanan, Semangat Baru Penyandang Disabilitas Menyala Lewat Seni Grafir Kayu

Sleman, 12 Oktober 2025 – Suasana hangat terasa di Sanggar Kreatif Avta Mandiri, Prambanan, Kab. Sleman. Sejumlah pengrajin kayu penyandang disabilitas menyimak dengan penuh antusias penjelasan dari tim pengabdian ISI Yogyakarta dalam kegiatan sosialisasi Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) 2025. Bagi mereka, pelatihan yang akan datang bukan sekadar program, tetapi pintu menuju kemandirian ekonomi dan kebanggaan diri.

Tim pengabdian ini terdiri dari dosen lintas program studi: Nandang Septian (Desain Produk), Silvya Bintang Ayu Candradewi (Desain Produk), Amar Leina Chindany (Desain Komunikasi Visual), dan Amanda Amalia Faustine Gittawati (Desain Media). Mereka juga mengikutsertakan tiga mahasiswa ISI Yogyakarta, yaitu Raheesh Hafid Mahardika, Aditya Alwin Alwaysa, dan Ayunda Regina A., yang berperan aktif mendampingi peserta disabilitas dalam setiap sesi pelatihan.

“Penyandang disabilitas memiliki kemampuan berinovasi dan menghasilkan karya berkualitas tinggi. Yang mereka butuhkan hanyalah akses dan kesempatan,” ujar Nandang Septian, Ketua Tim Pelaksana, di sela kegiatan.

Program ini berfokus pada penguatan keterampilan desain, penerapan teknologi grafir kayu, dan pengembangan branding produk. Selain memberikan pelatihan teknis, ISI Yogyakarta juga membantu Avta Mandiri dalam aspek visual identity dan strategi pemasaran, sehingga produk kerajinan kayu mereka dapat menembus pasar yang lebih luas.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8 dan 9: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi serta Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Melalui pelatihan lintas disiplin ini, Avta Mandiri diharapkan mampu menjadi contoh praktik baik inklusi sosial di sektor seni dan desain.

“Seni dan desain adalah ruang yang inklusif. Di sini, semua orang berhak berkarya, termasuk teman-teman disabilitas,” tambah Nandang menutup sesi sosialisasi.

Kegiatan ini menjadi awal perjalanan baru bagi Avta Mandiri. Dengan dukungan dunia akademik dan semangat kolaborasi lintas bidang, kreativitas terbukti mampu menjadi jembatan menuju kemandirian dan keberdayaan masyarakat disabilitas.

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini

id_IDID