Yogyakarta, Selasa (24/9/2025) – Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta mengambil langkah strategis dalam mewujudkan tata kelola fakultas yang bersih dan profesional. Bersama LLDikti Wilayah V, FSRD menandatangani komitmen pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 24 September 2025 di Ruang Sidang Utama LLDikti Wilayah V, dan diikuti oleh lima fakultas dari perguruan tinggi negeri di Yogyakarta. Penandatanganan tersebut menegaskan tekad FSRD untuk menghadirkan layanan akademik dan tata kelola yang transparan, akuntabel, serta berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik. Dekan FSRD ISI Yogyakarta, Muhamad Sholahuddin, S.Sn., M.T., menyampaikan bahwa keterlibatan fakultas dalam program Zona Integritas merupakan wujud nyata keseriusan FSRD untuk meningkatkan sistem tata kelola, mutu manajemen, dan memberikan layanan terbaik bagi sivitas akademika. “Pencapaian predikat WBK dan WBBM tidak hanya menjadi target administratif, tetapi juga menjadi budaya kerja yang harus dihidupi oleh seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa FSRD,” ungkapnya.
Dalam praktiknya, pembangunan Zona Integritas di FSRD akan dijalankan melalui enam area perubahan, yaitu manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan manajemen sumber daya manusia, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Upaya ini diharapkan dapat menjadikan FSRD ISI Yogyakarta sebagai fakultas yang tidak hanya unggul dalam pengembangan seni rupa dan desain, tetapi juga menjadi contoh institusi pendidikan tinggi seni yang mengedepankan transparansi dan integritas.
Kepala LLDikti Wilayah V, Prof. Setyabudi Indartono, M.M., Ph.D., menyampaikan bahwa FSRD bersama fakultas lain di bawah binaannya diharapkan mampu menjadi role model penerapan Zona Integritas. “Dengan komitmen yang kuat, FSRD ISI Yogyakarta dapat menjadi fakultas seni rupa yang bersih, bebas dari praktik korupsi, dan memberikan pelayanan akademik terbaik,” ujarnya.
Melalui sinergi ini, FSRD ISI Yogyakarta diharapkan mampu tidak hanya meraih predikat WBK, namun juga meningkatkan mutu tata kelola menuju WBBM, serta menjadi inspirasi bagi fakultas-fakultas lain di perguruan tinggi seni Indonesia.

